Sebingkai curhatan
Hidup itu pilihan, itulah yang selalu terngiang di
pikiranku. Saat semua peluang menghampiri, aku hanya bisa memandang bukan tak
sanggup untuk meraih namun takdirlah yang menetukan. Itulah yang selalu ada di
pikiranku. Hidupku berarti memiliki impian yang sangat tinggi, hanya satu
keinginanku yaitu sukses. Sulitnya menjadi anak sulung yang harus menjadi
panutan untuk adik-adik kelak, panutan yah panutan menjadi orang yang sukses.
Saat diriku terjatuh aku tak sadar ternyata begitu perih
melaluinya, merasa mampu tapi apa daya takdir berkata lain, namun belum selesai
perjuangan ini, masih ada kesempatan dilain waktu. Tapi, dalam pikiranku kapan? Dimana? aku bisa temukan kesuksesan
itu?, aku hanya seorang anak yang baru lulusan SMA, memiliki impian setinggi
itu? Mencoba masuk ke dalam impian namun aku tak sadar kemampuanku masih tak seberapa. Tapi, aku sadar dengan
keikhlasan dalam belajar membuatku lebih nyaman, ikhlas menjalani, ikhlas mencermati itulah yang baru-baru aku
rasakan sekarang.
Ikhlas dengan belajar
dan mencoba bermimpi dan tak lupa segala risiko yang setiap saat menghampiri. Menjadi
anak perempuan sulung pertama itu sangat menantang, hidup jauh dari keluarga
yang entah kapan bisa ketemu kembali. Hanya karena dengan keikhlasan semua ini
masih bisa aku jalani, rindu akan keluarga yang jauh di sana yang setiap saat
menelpon bila rindu, mama anakmu ini sekarang sudah dewasa, anakmu ini rindu
akan pelukan hangatmu, belaian tanganmu yang membuat diri ini nyaman berada
disisimu, bapa..?? kau tahu aku sangat bangga padamu, kau adalah penolongku,
pemberi semangat padaku disaat aku terluka, kau ajari aku bagaimana cara
bangkit dari jurang yang begitu dalam.
Sekarang, hidupku ini sangat berarti, yah aku merasa demikian..
karena aku harus bangkit melawan kerasnya kehidupan, demi kalian aku akan
bekerja keras untuk meraih kesuksesan...
INSYAALLAH