Rabu, 25 Mei 2016



Sebingkai curhatan

Hidup itu pilihan, itulah yang selalu terngiang di pikiranku. Saat semua peluang menghampiri, aku hanya bisa memandang bukan tak sanggup untuk meraih namun takdirlah yang menetukan. Itulah yang selalu ada di pikiranku. Hidupku berarti memiliki impian yang sangat tinggi, hanya satu keinginanku yaitu sukses. Sulitnya menjadi anak sulung yang harus menjadi panutan untuk adik-adik kelak, panutan yah panutan menjadi orang yang sukses.
Saat diriku terjatuh aku tak sadar ternyata begitu perih melaluinya, merasa mampu tapi apa daya takdir berkata lain, namun belum selesai perjuangan ini, masih ada kesempatan dilain waktu. Tapi, dalam pikiranku  kapan? Dimana? aku bisa temukan kesuksesan itu?, aku hanya seorang anak yang baru lulusan SMA, memiliki impian setinggi itu? Mencoba masuk ke dalam impian namun aku tak sadar kemampuanku  masih tak seberapa. Tapi, aku sadar dengan keikhlasan dalam belajar membuatku lebih nyaman, ikhlas menjalani,  ikhlas mencermati itulah yang baru-baru aku rasakan sekarang.
 Ikhlas dengan belajar dan mencoba bermimpi dan tak lupa segala risiko yang setiap saat menghampiri. Menjadi anak perempuan sulung pertama itu sangat menantang, hidup jauh dari keluarga yang entah kapan bisa ketemu kembali. Hanya karena dengan keikhlasan semua ini masih bisa aku jalani, rindu akan keluarga yang jauh di sana yang setiap saat menelpon bila rindu, mama anakmu ini sekarang sudah dewasa, anakmu ini rindu akan pelukan hangatmu, belaian tanganmu yang membuat diri ini nyaman berada disisimu, bapa..?? kau tahu aku sangat bangga padamu, kau adalah penolongku, pemberi semangat padaku disaat aku terluka, kau ajari aku bagaimana cara bangkit dari  jurang yang begitu dalam.
Sekarang, hidupku ini sangat berarti, yah aku merasa demikian.. karena aku harus bangkit melawan kerasnya kehidupan, demi kalian aku akan bekerja keras untuk meraih kesuksesan...
INSYAALLAH