MENTARI
YANG TAKKAN PUPUS
Oleh : Fitriani Thamrin
Di suatu desa terpencil , hidup seorang anak perempuan
yang bernama Mentari , ia tinggal
bersama ibunya yang sudah tua dan lumpuh. mereka berasal dari keluarga yang
miskin. Mentari adalah seorang anak kecil yang luar biasa, karena pekerjaan orang dewasa dapat ia kerjakan , sejak kecil Mentari hidup
bersama Sang Ibu , karena ayahnya pergi merantau sampai sekarang kabar dari sang ayah
tak kunjung ada, sejak tahun lalu Ibunya
mengalami kecelakaan sehingga Mentari menjadi tulang punggung keluarga.
Mentari sehari-hari menghabiskan waktunya
untuk mencari nafkah dan merawat ibunya digubuk yang kumuh. Setiap hari,
Mentari harus bangun pagi membereskan kebutuhan Ibunya, sebelum berangkat kerja
mencari plastik-platik bekas untuk dijual. Untuk memandikan Ibunya, Mentari
harus mengangkat air dari sumur ke atas rumah. Demikian untuk membersihkan
kotoran sang Ibu karena sang Ibu hanya terbaring lemas diranjang .
Pada suatu pagi Sang Ibu tiba-tiba jatuh
sakit ,Mentari yang masih polos itu tak tahu apa yang harus ia lakukan,
terpaksa Mentari tidak pergi bekerja karena harus mengobati sang ibu, tapi apa
daya uang untuk makan saja tidak cukup apalagi untuk membeli obat untuk sang
Ibu. Sehingga Mentari harus pergi mencari bantuan ,Mentari pun mendatangi Rumah-rumah
tetangga sejak pagi hingga sore.
Sehingga ada seorang yang merupakan tetangga
Mentari mau Membelikan obat untuk Ibunya, Betapa bahagianya Mentari saat
itu,ternyata masih ada yangberbaik hati kepada Ibunya.
“Bu harus kuat !! Mentari tidak ingin melihat
Ibu sakit lagi” kata Mentari sambil menangis mengelus rambut sang Ibu , “maafkan
Ibu nak , Ibu hanya menjadi beban untukmu”kata sang Ibu dengan suarah pelan.
Mentari pun berlinang air mata langsung memeluk ibunya. Begitulah hari-hari
yang ditempuh Mentari untuk mempertahankan hidupnya dan sang Ibu, mereka hidup
dari belas kasihan tetangga disekeliling rumahnya.
Tiba-tiba sang Ayah datang, sejak sekian
lama pergi merantau meninggalkan ia dan Ibunya, dan Sang ayah kini sudah
menjadi orang yang sukses, dan do’a Mentari
kini terkabul, sang Ayah pun membawa Mentari dan Ibunya untuk pergi ke kota
untuk hidup bersama, ternyata Ayahnya
sudah membelikan rumah yang mewah untuk mereka tempati, dan Mentari kini bisa
bersekolah kembali dan bermain bersama teman-teman sebayanya di sekolah.
Sementara
sang Ibu menjalani pengobatan terapi dirumah sakit sehingga berangsur-angsur
sang ibu pun sembuh dan Mentari pun kini hidup bahagia bersama kelurganya,
meski bahagia mentari tetap menjadi anak yang rajin ,berbakti kepada orang tua
dan rajin beribadah.