Sabtu, 17 Mei 2014

CERPEN TERBARU



   

 MENTARI YANG TAKKAN PUPUS
                                                        Oleh : Fitriani Thamrin



   
     Di suatu desa terpencil , hidup seorang anak perempuan  yang bernama Mentari , ia tinggal bersama ibunya yang sudah tua dan lumpuh. mereka berasal dari keluarga yang miskin. Mentari adalah seorang anak kecil yang luar biasa, karena  pekerjaan orang dewasa dapat  ia kerjakan , sejak kecil Mentari hidup bersama Sang Ibu , karena ayahnya pergi  merantau sampai sekarang kabar dari sang ayah tak kunjung ada, sejak tahun lalu  Ibunya mengalami kecelakaan sehingga Mentari menjadi tulang punggung keluarga.
  Mentari sehari-hari menghabiskan waktunya untuk mencari nafkah dan merawat ibunya digubuk yang kumuh. Setiap hari, Mentari harus bangun pagi membereskan kebutuhan Ibunya, sebelum berangkat kerja mencari plastik-platik bekas untuk dijual. Untuk memandikan Ibunya, Mentari harus mengangkat air dari sumur ke atas rumah. Demikian untuk membersihkan kotoran sang Ibu karena sang Ibu hanya terbaring lemas diranjang .
    Pada suatu pagi Sang Ibu tiba-tiba jatuh sakit ,Mentari yang masih polos itu tak tahu apa yang harus ia lakukan, terpaksa Mentari tidak pergi bekerja karena harus mengobati sang ibu, tapi apa daya uang untuk makan saja tidak cukup apalagi untuk membeli obat untuk sang Ibu. Sehingga Mentari harus pergi mencari bantuan ,Mentari pun mendatangi Rumah-rumah tetangga sejak pagi hingga sore.
   Sehingga ada seorang yang merupakan tetangga Mentari mau Membelikan obat untuk Ibunya, Betapa bahagianya Mentari saat itu,ternyata masih ada yangberbaik hati kepada Ibunya.
  “Bu harus kuat !! Mentari tidak ingin melihat Ibu sakit lagi” kata Mentari sambil menangis mengelus rambut sang Ibu , “maafkan Ibu nak , Ibu hanya menjadi beban untukmu”kata sang Ibu dengan suarah pelan. Mentari pun berlinang air mata langsung memeluk ibunya. Begitulah hari-hari yang ditempuh Mentari untuk mempertahankan hidupnya dan sang Ibu, mereka hidup dari belas kasihan tetangga disekeliling rumahnya. 
   Tiba-tiba sang Ayah datang, sejak sekian lama pergi merantau meninggalkan ia dan Ibunya, dan Sang ayah kini sudah menjadi orang yang sukses,  dan do’a Mentari kini terkabul, sang Ayah pun membawa Mentari dan Ibunya untuk pergi ke kota untuk hidup bersama,  ternyata Ayahnya sudah membelikan rumah yang mewah untuk mereka tempati, dan Mentari kini bisa bersekolah kembali dan bermain bersama teman-teman sebayanya di sekolah.
   Sementara sang Ibu menjalani pengobatan terapi dirumah sakit sehingga berangsur-angsur sang ibu pun sembuh dan Mentari pun kini hidup bahagia bersama kelurganya, meski bahagia mentari tetap menjadi anak yang rajin ,berbakti kepada orang tua dan rajin beribadah.

Senin, 05 Mei 2014

Cinta Itu Ikhlas

cinta bagaikan air laut yang mengisi sebagian isi bumi…
memberi banyak kehidupan..
membuat orang ingin tahu..
dan tiap orang pasti mengalami cinta..

cinta itu keikhlasan..
cinta itu kemauan..
cinta itu saling mengerti..
cinta itu indah jika kita bisa menempatkannya pada tempat terbaik dalam hati..jadikan cinta itu indah dihatimu..
karena cinta bisa seindah yang kau mau

 "aku mencintaimu"
 Dalam segala kurang dan lebihmu
Dalam pintaku pada-NYA terselip namamu yang selalu kurindu